EMPAT CARA MENCEGAH PEMBOBOLAN ATM


Adanya rekening nasabah di beberapa bank nasional yang dibobol membuat sebagian nasabah resah. Namun pihak Bank Indonesia meminta masyarakat agar tetap tenang dan menerapkan langkah-langkah pencegahan.

"Kami menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan dapat melakukan sejumlah tindakan preventif untuk mencegah pembobolan," ujar juru bicara Bank Indonesia Bandung Naek Tigor Sinaga di Bandung, Kamis 21 Januari 2010.

Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

Pertama, saat kita menekan tombol PIN, tutuplah dengan tangan atau badan, atau benda lain agar tidak terlihat oleh orang lain.

Kedua, nasabah sebaiknya mengganti nomor Personal Identification Number (PIN) secara berkala, dengan mengubah PIN secara reguler agar tidak ada orang lain yang dapat menggunakannya.

Ketiga, nasabah juga dapat mencoba ‘mengaburkan jejak’dengan memasukkan lagi kartu ATM setelah menarik uang tunainya. Bisa dipencet saja secara sembarangan angka itu, setelah itu tekan tombol ‘cancel’ saat ATM menolak nomor PIN anda. Upaya ‘mengaburkan jejak’ ini, diharapkan dapat mengecoh orang yang bisa mengetahui PIN dari transaksi terakhir yang dilakukan nasabah.

Keempat, nasabah sebaiknya tidak memberikan nomor PIN kepada sembarang orang, meskipun orang terdekat di keluarga. Banyak nasabah yang punya kebiasaan memberitahukan PIN kepada istri, suami, anak, atau saudara.


Keempat langkah tersebut diaharapkan dapat membantu masyarakat, selain juga pihaknya sendiri akan segera mengirimkan surat ke seluruh bank yang berisi imbauan agar bank lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap sistem elektronik yang selama ini diterapkan. "Misalnya menambah jumlah CCTV atau personil kemanan," katanya.

Tigor menambahkan, jika ada nasabah yang kebobolan, pihak bank diharapkan dapat menyelesaikan kasus itu dengan baik. "Bank diharapkan dapat memperhatikan dengan baik dan jangan sampai nasabah dirugikan," katanya.

Jika antara nasabah dengan pihak bank tidak ada kesepakatan dalam penyelesaian kasus pembobolan ini, kata Tigor, pihak Bank Indonesia dapat menjadi penengah. "Kami bisa melakukan mediasi agar kedua belah pihak baik nasabah maupun bank, tidak ada yang dirugikan," katanya.

Sumber : vivanews
 
Copyright © SisiSemu 2011 - All right reserved | by Rezza Herlingga